Blog yang didedikasikan untuk memenuhi metode pembelajaran secara online tanpa tatap muka.

  • Mesin Bubut

    Mesin Bubut (bahasa Inggris: lathe) adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda dengan cara diputar.

  • Power Tools

    Perkakas listrik (power tool) adalah peralatan kerja yang sumber tenaganya bukan dari manusia, melainkan dari tenaga listrik atau tenaga pneumatik (tekanan udara).

  • Kerja Bangku

    Kerja bangku merupakan pekerjaan perkakas tangan yang di gunakan untuk melakukan pembentukan, perbaikan dan perakitan yang sesuai dengan masing - masing fungsi peralatan tangan dengan mesin dan semua pekerjaan dilakukan di atas meja kerja (work bench).

  • Mesin Frais/Milling

    Mesin milling adalah suatu mesin perkakas yang menghasilkan sebuah bidang datar dimana pisau berputar dan benda bergerak melakukan langkah pemakanan. Sedangkan proses milling adalah suatu proses permesinan yang pada umumnya menghasilkan bentuk bidang datar karena pergerakan dari meja mesin, dimana proses pengurangan material benda kerja terjadi karena adanya kontak antara alat potong (cutter) yang berputar pada poros dengan benda kerja yang tercekam pada meja mesin.

  • Pengertian Dari CNC

    Computer Numerical Control, disingkat CNC,berarti komputer kontrol numerik merupakan sistem otomasi mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstrak dan disimpan di media penyimpanan.

Mengenal Jenis-Jenis Poros

 

JENIS - JENIS POROS


Jenis - Jenis Poros - Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui putaran mesin. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakra tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan, dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. Contoh sebuah poros dukung yang berputar, yaitu poros roda kereta api, As gardan, dan lain-lain.

A. Jenis - Jenis Poros
Jenis - jenis poros sebagai penerus daya diklasifikasikan menurut pembebanannya sebagai berkut :

1. Gandar
Gandar merupakan jenis poros yang tidak mendapatkan beban puntir, fungsinya hanya sebagai penahan beban, biasanya tidak berputar Contohnya seperti yang dipasang pada roda-roda kereta barang, atau pada as truk bagian depan.
Gambar Gandar
2. Spindle
Poros transmisi adalah jenis poros yang relatif pendek seperti poros utama mesin perkakas, di mana beban utamanya berupa puntiran, disebut spindle. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil, dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
Gambar Spindle

3. Poros transmisi
Poros transmisi adalah salah satu jenis poros yang berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain. Poros transmisi mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur yang akan meneruskan daya ke poros melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sproket rantau dan lain - lain.
Gambar Poros Transmisi

Share:

Soal Pilihan Ganda Hidrolik dan Kompresor

 Sistem hidrolik adalah penerapan dari hukum...

A. Newton
B. Faraday
C. Pascal
D. Thomas alfa Edisson
E. Kirchof

Kata Hidrolik berasal dari bahasa Inggris Hydraulic yang berarti...
A. Cairan atau Minyak
B. Udara atau gas
C. Cairan dan gas
D. Gas dan Nitrogen
E. Fluida gas

Berikut ini adalah contoh penggunaan sistem hidrolik, kecuali...
A. Sistem Rem hidrolik
B. Spray gun
C. Excavator
D. Alat Pengangkat mobil
E. Dongkrak hidrolik

Perbedaan mendasar dari sistem hidrolik dan sistem pneumatik adalah...
A. Fluida kerja
B. Penggunaannya
C. Operasionalnya
D. Pengelompokannya
E. Operatornya

Yang bukan merupakan kekurangan dari sistem Pneumatik adalah...
A. Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara
B. Mudah terjadi kebocoran
C. Menimbulkan suara bising
D. Mudah mengembun
E. jika terjadi kebocoran dapat menyebabkan kekotoran pada sistem

Suatu sistem yang memanfaatkan tekanan fluida CAIR sebagai sumber tenaga pada sebuah mekanisme, adalah pengertian dari
A. Sistem Penggerak Awal
B. Sistem Pneumatik
C. Sistem Hidrolik
D. Sistem rem
E. Sistem Kopling

Sebuah teknologi yang memanfaatkan udara terkompresi untuk menghasilkan efek gerakan mekanis adalah pengertian dari...
A. Sistem Penggerak Awal
B. Sistem Pneumatik
C. Sistem Hidrolik
D. Sistem rem
E. Sistem Kopling

Unit pengatur pada sistem hidrolik yaitu berupa...
A. Katub katub
B. Konektor
C. Cairan hidrolik
D. Pompa hidrolik
E. Aktuator

Pneumatik banyak digunakan dalam industri, bekerja dengan menggunakan media...
A. Minyak
B. Udara Bertekanan
C. Udara dan Minyak
D. Listrik
E. Air

Satuan tekanan udara adalah...
A. Ampere
B. Volt
C. Mol
D. Derajat C
E. Bar


Share:

Mengenal Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) Pada Mobil

Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) Pada Mobil

 

 


Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) adalah salah satu sistem bahan bakar pada mesin bensin yang pengaturan jumlah bahan bakar yang disemprotkan oleh injector didalam ruang bakar diatur secara elektronik (komputer).

Hampir semua mobil keluaran terbaru saat ini sudah menggunakan fuel injection, hal ini dikarenakan sistem bahan bakar yang ini lebih unggul dibandingkan dengan sistem bahan bakar konvensional yang masih menggunakan karburator.

 

Prinsip Kerja Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) pada Mobil

Prinsip Kerja Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) pada Mobil Mesin yang masih menggunakan sistem bahan bakar konvensional, jumlah bahan bakar yang masuk ke ruang bakar diatur oleh karburator. Sedangkan untuk mesin yang sistem bahan bakarnya sudah modern (menggunakan sistem EFI) maka jumlah bahan bakar yang disemprotkan di ruang bakar oleh injektor akan diatur oleh komputer. Jumlah ini tentunya lebih akurat dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya, otomatis konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit.

 

Yang membuat bahan bakar yang disemprotkan selalu akurat dan tepat sesuai dengan kondisi mesin adalah karena adanya sensor-sensor. Sensor sensor ini akan memberikan sinyal kepada ecu, yang kemudian oleh ecu akan diolah dan dikirim ke actuator seperti injector untuk menyemprotkan bahan bakar dalam jumlah yang tepat.

 

Sensor-sensor tersebut antara lain sensor temperatur udara masuk (IATS = Intake Air Temperature Sensor), Knocking Sensor, TPS (Throttle Temperature Sensor), Water Temperature Sensor, O2 Sensor, Putara mesin dan masih banyak lagi.

 

Kelebihan dari sistem EFI dibandingkan dengan sistem konvensional degan memakai karburator antara lain :

·         Nilai campuran bahan bakar dan udara sesuai dengan kebutuhan mesin.

·         Campuran antara bahan bakar dan udara akan lebih homogen.

·         Pembakaran yang dihasilkan lebih baik.

·         Tenaga yang dihasilkan oleh mesin lebih optimal.

·         Emisi gas buang yang dihasilkan lebih rendah.

 

Pada sistem EFI terdapat 3 sistem utama yaitu sistem bahan bakar (fuel system), sistem induksi udara (air induction system) dan sistem kontrol elektronik (electronic control system).

 

Sistem bahan bakar

Sistem bahan bakar pada sistem EFI berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki menuju ke ruang bakar mesin.



Sistem bahan bakar EFI terdiri dari beberapa komponen, yaitu :

·         Tangki bahan bakar yang berfungsi untuk menyimpan bahan bakar dalam jumlah tertentu di dalam kendaraan

·         Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring bahan bakar dari kotoran-kotoran.

·         Pompa bahan bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar menuju ke injektor.

·         Selang/ pipa penyalur bahan bakar berfungsi sebagai media penyalur (yang dilewati) oleh bahan bakar.

·         Pipa pembagi (delivery pipe) berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke masing-masing injektor pada mesin.

·         Pressure regulator berfungsi untuk menjaga tekanan bakan bakar agar tetap stabil pada pipa pembagi.

·         Pultation damper berfungsi untuk mencegah terjadinya getaran atau fluktuasi tekanan dari bahan bakar.

·         Pipa pengembali berfungsi untuk menyalurkan kelebihan tekanan bahan bakar dan nantinya akan dikembalikan ke dalam tangki bahan bakar.

·         Injektor berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar di ruang bakar (pada tipe GDI) atau pada intake manifold (pada tipe MPI).

Sistem induksi udara

 

Sistem induksi udara pada sistem EFI berfungsi untuk menyediakan udara yang diperlukan saat proses pembakaran. Sistem induksi udara pada sistem EFI terdiri dari beberapa komponen, antara lain :

·         Throttle body terdiri dari katup throttle yang berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold. Dan pada throttle body ini terdapat saluran ISC yang berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk ketika posisi katup throttle tertutup (pada posisi idle).

·         Air flow meter (pada tipe L-EFI) berfungsi untuk mengukur berapa banyak udara yang masuk ke dalam intake manifold.

·         Air intake chamber berfungsi untuk meredam fluktuasi udara yang masuk.

·         Intake manifold berfungsi sebagai saluran masuk udara menuju ke dalam ruang bakar.

 

Sistem kontrol elektronik

 

Pada sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa komponen antara lain sensor-sensor, ecu dan aktuator.

 

Sensor-sensor pada sistem kontrol elektronik EFI berfungsi untuk menyensor atau mendeteksi atau mengukur kinerja dari mesin yang nantinya akan digunakan sebagai data inputan.

 

Sensor-sensor EFI sendiri terdiri dari beberapa macam sensor antara lain sensor WTS, sensor IATS, sensor MAP, Air flow meter, sensor knock, sensor CKP, sensor CMP dan lain-lain.

 

Ecu pada sistem EFI berfungsi sebagai otak atau pengontrol dari aktuator-aktuator. ECU akan mengontrol kinerja dari aktuator-aktuator berdasarkan data yang masuk dari sensor-sensor.

 

Sedangkan aktuator sendiri adalah sebagai pelaksana atau komponen yang bekerja dan dikontrol oleh ECU. Contoh aktuator pada mesin EFI adalah injektor, ISC, ESA dan lain-lain.

 

 

Jenis jenis Sistem EFI (Electronic Fuel Injection)

 

Terdapat dua jenis sistem efi yang digunakan pada kendaraan yaitu sistem D-EFI dan sistem L-EFI. Bagaimanakan perbedaan keduanya? Berikut adalah penjelasan dari kami !!

 

a) Sistem D-EFI (Manifold Pressure Control Type)

Sistem D-EFI (Manifold Pressure Control Type)

                                                Sistem D-EFI (Manifold Pressure Control Type)

Jenis sistem EFI yang pertama adalah sistem D-EFI. Sistem ini mengukur tekanan udara yang berada didalam intake manifold yang kemudian melakukan penghitungan umlah udara yang masuk. D-EFI disebut ”D-jetronic” yang merupakan salah satu merk dagang dari Bosch. “D” berasal dari bahasa Jerman yaitu “Druck” yang mempunyai arti tekanan. “Jetronic adalah istilah Bosch yang berarti penginjeksian. Sistem D-EFI ini tidak seakurat sistem L-EFI yang menggunakan air flow (pengukur jumlah aliran udara), hal ini dikarenakan pada sistem D-EFI tidak dapat mengkonversi dengan tepat tekanan udara dan jumlah udara yang melewati intake manifold.

 

b). Sistem L-EFI (Airflow Control Type)

Sistem L-EFI (Airflow Control Type)

                                                    Sistem L-EFI (Airflow Control Type)

Berbeda dengan sistem D-EFI yang menggunakan Manifold Pressure Sensor yang berguna untuk mengukur tekanan udara yang berada di dalam intake manifold, kalau dalam sistem L-EFI ini menggunakan Airflow meter untuk mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake manifold dengan sangat akurat. Karena yang diukur langsung jumlah udara yang mengalir dengan keakurasian yang sangat baik, maka sistem ini lebih akurat dari sistem D-EFI.


Share:

Memahami Fungsi Multitester dan Bagian-bagian nya

 

Memahami Fungsi Multimeter dan Bagian-bagian Multimeter Disertai Gambarnya



Fungsi Multimeter dan Bagian-bagian Multimeter – Salah satu alat ukur elektrik adalah multimeter atau avometer, dikatakan multi (banyak) karena alat ukur ini memiliki beberapa fungsi pengukuran seperti untuk mengukur tegangan DC, mengukur tegangan AC, mengukur tahan, mengukur arus, mengukur kapasitor dan lain-lain. 

 

Ada dua jenis multimeter yang sering dipakai kebanyakan orang yaitu tipe analog dan tipe digital. Yang akan kita bahas kali ini adalah tipe analog.

 

Berikut merupakan kegunaan multimeter dan bagian-bagian multimeter.

Fungsi Multimeter

Multimeter merupakan sebuah alat ukur yang memiliki banyak fungsi sekaligus (multifungsi) diantaranya adalah untuk mengukur tegangan listrik (AC dan DC), tahanan, arus listrik, dan kapasitas pada kapasitor.

Bagian-bagian Multimeter dan Fungsinya


Keterangan Gambar : 

 

1. Jarum penunjuk meter : Berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.

 

2. Skala : Berfungsi sebagai skala pembacaan meter, yaitu : skala tegangan skala arus dan skala resistor.

 

3. Zero adjust screw : Berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan oben pipih kecil.

 

4. Zero Ohm Adjust Knob : Berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol. Caranya, saklar pemilih diputar pada posisi (ohm), test lead + (merah) dihuungkan ke test lead – (hitam), kemudian tombol pengatur diputar ke kiri atau ke kanan sehingga jarum menunjuk pada 0 Ohm.

 

5. Lubang kutub + : Berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub (+) yang berwarna merah.

 

6. Positive Terminal (20 A DC Only) : Berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub (+) yang berwarna merah ketika mengukur Arus DC dari 0-20 Ampere

 

7. Range Selector Switch : Berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya. Ada 4 yaitu : DCV, DC mA, ACV, dan Ohm.

 

8. Lubang kutub – : Berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub (-) yang berwarna hitam. 

 

Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak hanya dapat mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tetapi dapat juga mengukur Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit (terutama pada Multimeter Digital). Beberapa kemampuan pengukuran Multimeter yang banyak terdapat di pasaran antara lain :

 

  • ·         Voltage (Tegangan) AC dan DC satuan pengukuran Volt
  • ·         Current (Arus Listrik) satuan pengukuran Ampere
  • ·         Resistance (Hambatan) satuan pengukuran Ohm
  • ·         Capacitance (Kapasitansi) satuan pengukuran Farad
  • ·         Frequency (Frekuensi) satuan pengukuran Hertz
  • ·         Inductance (Induktansi) satuan pengukuran Henry
  • ·         Pengukuran atau Pengujian Dioda
  • ·         Pengukuran atau Pengujian Transistor

Demikian artikel tentang fungsi multimeter dan bagian-bagian multimeter yang disertai dengan fungsi dan gambarnya. Semoga bermanfaat.


Share:

Berapa Perlengkapan Pada meisn Frais

 

PERLENGKAPAN MESIN FRAIS DAN FUNGSINYA|Pusat Lingkaran


Perlengkapan Mesin Frais dan Fungsinya


Ada beberapa macam perlengkapan yang umum digunakan pada mesin frais, antara lain: arbor, penopang arbor, ragum, kepala lepas, kepala pembagi, meja putar, peralatan penjepit, kolet, adaptor, dan kepala pembesar lubang.

1. Arbor

Arbor pada mesin frais mempunyai fungsi sebagai pemegang pisau frais (milling cutter), di mana arbor ini dipasang pada spindel mesin.
Ada beberapa jenis arbor yang sering dipakai pada mesin frais, seperti arbor panjang, arbor pendek dan arbor dengan ujung tap.

Dilihat dari konstruksinya arbor panjang memiliki bentuk bulat panjang seperti poros, di mana salah satu bagian ujungnya berbentuk tirus dan ujung yang lainnya berulir. Ujung yang tirus dari arbor dipasang pada spindel mesin, sedangkan ujung yang berulir merupakan tempat kedudukan mur pengunci cincin arbor.
Arbor panjang mempunyai beberapa cincin (collar) yang berfungsi untuk menetapkan dan menjepit pisau frais. Cincin yang dipasang pada  lubang penopang arbor memiliki diameter yang lebih besar dari pada cincin-cincin yang lainnya. Sepanjang badan arbor terdapat alur pasak tempat di mana pasak pengikat pisau frais dipasang.



                                                Gbr. 1 Jenis-jenis arbor


Arbor pendek sering disebut sebagai stub arbor memiliki bentuk yang mirip dengan arbor panjang tetapi ukurannya lebih pendek. Arbor pendek biasanya digunakan untuk memegang pisau frais berukuran kecil atau jika pisau frais dipasang pada arbor panjang tidak praktis digunakan. Arbor pendek juga dilengkapi dengan cincin-cincin untuk menjepit dan menetapkan posisi pisau frais tetapi arbor pendek tidak dilengkapi dengan penopang arbor.
Pada waktu memasang pisau frais pada arbor pendek, alur pasak pada pisau frais diposisikan bertepatan dengan pasak pada arbor. Kemudian baut pengikat pisau frais dipasang pada ujung arbor yang berulir dan diketatkan dengan pengunci khusus.

Ada juga jenis arbor pendek yang digunakan untuk memegang pisau frais ujung yang berlubang (shell end mill) dan arbor ini sering disebut sebagai shell end mill arbor.
Jenis arbor lainnya adalah arbor fly cutter yang digunakan untuk memegang pisau frais layang, dan slitting saw arbor yang dapat digunakan untuk memegang pisau frais pembelah.

2. Penopang Arbor

Penopang arbor digunakan untuk menyokong arbor panjang agar arbor panjang tersebut memiliki posisi yang stabil sewaktu digunakan.
Dilihat dari konstruksinya penopang arbor umumnya mempunyai bentuk segitiga dengan sebuah lubang di bagian bawahnya dan memiliki alur ekor burung di bagian atasnya.

                                                     Gbr. 2 Penopang arbor


Di dalam pemakaiannya, alur ekor burung dari penopang arbor dipasangkan dengan alur ekor burung dari lengan mesin frais sementara lubang penopang arbor dimasukkan ke dalam badan arbor panjang.
Bila penopang arbor sudah ada dalam posisi yang dikehendaki, maka baut pengikat penopang arbor dengan lengan mesin frais dapat diketatkan.

3. Ragum 

Ragum atau catok pada mesin frais digunakan untuk memegang benda kerja yang akan difrais. Benda kerja harus dijepit dengan kuat agar pada waktu dilakukan penyayatan oleh pisau frais posisi benda kerja tidak bergeser atau berubah, karena pada waktu pisau frais menyayat benda kerja terjadi gaya-gaya yang cukup besar.

Ada beberapa jenis ragum yang biasanya digunakan pada mesin frais, seperti ragum rata, ragum putar dan ragum universal.

a. Ragum Rata

Dilihat dari konsrtruksinya ragum rata memiliki dua rahang penjepit, yaitu rahang tetap dan rahang yang dapat digerakkan. Pada bagian alas ragum tetdapar lubang-lubang untuk pemasangan baut pengikat di mana ukuran kepala baut pengikat ini sesuai dengan ukuran alur-T yang terdapat pada meja mesin, sehingga ketika baut diketatkan maka ragum akan terikat kokoh pada kedudukannya.

Ragum rata hanya dapat dipasang pada meja mesin frais dengan posisi yang sejajar atau membentuk sudut 90° terhadap spindel mesin.
Ragum rata umumnya digunakan untuk benda kerja yang mempunyai bentuk yang sederhana dan biasanya dipakai untuk mengefrais bidang rata, bidang sejajar dan bidang siku.

b. Ragum Putar

Ragum putar (swivel vise) bentuknya mirip dengan ragum rata, tetapi bagian alas ragum ini dipasang pada suatu dudukan di mana ragum dapat diputar 360° pada dudukan alas tersebut.
Pada dudukan alas ragum putar  terdapat skala derajat, sehingga benda kerja yang dijepit dengan ragum putar dapat  disetel miring dengan sudut yang diinginkan terhadap spindel mesin. Dengan menggunakan ragum putar selain dapat dilaksanakan pengefraisan bidang rata, bidang sejajar dan bidang siku seperti yang dapat dilakukan dengan menggunakan ragum rata, maka dapat juga dilaksanakan pengefraisan miring.




                                                 Gbr. 3 Jenis-jenis ragum

                                           

c. Ragum Universal (Universal Vise)

Berbeda dengan ragum putar yang hanya mempunyaj satu sumbu perputaran, ragum universal mempunyai dua sumbu perputaran, yaitu perputaran dalam arah mendatar dan dalam arah tegak. Dengan demikian ragum universal dapat digunakan untuk menjepit benda kerja dengan berbagai sudut kemiringan.

4. Kepala Lepas

Kepala lepas yang digunakan pada mesin frais mirip dengan kepala lepas yang terdapat pada mesin bubut standar. Hanya saja pada bagian alas kepala lepas mesin frais terdapat lubang-lubang tempat kedudukan baut pengikat.


                                                      Gbr. 4 Kepala lepas

Pada bagian atas depan kepala lepas terdapat spindel yang dapat digerakkan maju-mundur atau memanjang-memendek dengan cara memutarkan roda tangan yang terdapat pada bagian belakang kepala lepas. Pada spindel kepala lepas dapat dipasang senter yang digunakan untuk mendukung benda kerja. Jika pada mesin bubut kepala lepas dipasang pada alas mesin, maka kepala lepas pada mesin frais dipasang di atas meja mesin.

5. Kepala Pembagi (Dividing Head)

Kepala pembagi pada mesin frais digunakan untuk memegang benda kerja yang akan difrais dengan bentuk segi banyak beraturan, segi banyak tidak beraturan, membuat roda gigi dan lain-lain.
Ada beberapa jenis kepala pembagi seperti: kepala pembagi dengan pelat pembagi, kepala pembagi dengan penggerak roda gigi cacing, kepala pembagi dengan roda gigi cacing yang dilengkapi dengan piring pembagi (kepala pembagi semi universal) dan kepala pembagi universal.

◆ Kepala Pembagi dengan Pelat Pembagi

Bagian-bagian utama dari kepala pembagi dengan pelat pembagi terdiri dari: rumah kepala pembagi, pelat pembagi, pelat pembawa, senter spindel, tuas pengunci dan handel pemutar spindel.
Pembagian dengan kepala pembagi dengan pelat pembagi ini terbatas hanya pada pembagian 2,3,4,6 dan 12 bagian saja.



                                                   Gbr. 5  Kepala pembagi

◆ Kepala Pembagi dengan Penggerak Roda Gigi Cacing

Kepala pembagi dengan penggerak roda gigi cacing terdiri dari: rumah kepala pembagi, roda gigi cacing yang berlubang, pelat pembawa, senter spindel, pin penyetel, engkol pembawa serta baut dan mur pengunci.
Dibandingkan dengan kepala pembagi dengan pelat pembagi, pembagian dengan kepala pembagi dengan penggerak roda gigi cacing memiliki pembagian yang lebih banyak.
Lubang-lubang yang terdapat pada roda gigi cacing dari kepala pembagi ini adalah 16 lubang, 42 lubang dan 60 lubang, sehingga kepala pembagi dengan penggerak roda gigi cacing dapat membagi keliling 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 14, 15, 16, 20, 21, 30, 42, dan 60 bagian.

◆ Kepala Pembagi Semi Universal

Bagian-bagian utama kepala pembagi semi universal terdiri dari: rumah kepala pembagi, piring pembagi, cekam 3 rahang, pelat pembagi, engkol pemutar, poros pembagi, roda gigi cacing dan ulir cacing.

Roda gigi cacing dan ulir cacing pada kepala pembagi ini mempunyai perbandingan putaran 40 : 1, jadi bila engkol pemutar diputarkan 40 putaran maka roda gigi cacing akan berputar hanya satu kali putaran.

◆ Kepala Pembagi Universal

Kepala pembagi universal terdiri dari: rumah kepala pembagi, poros pembagi, senter spindel, pelat pembawa, engkol pemutar, mur penyetel engkol dan blok kepala pembagi yang dapat diputar.

Poros pembagi pada kepala pembagi universal ini dapat diatur secara mendatar, tegak ataupun miring. Sehingga dengan menggunakan kepala pembagi universal bisa dibuat roda gigi heliks, roda gigi kerucut (roda gigi payung) maupun roda gigi cacing.

6. Meja Putar

Meja putar merupakan perlengkapan mesin frais yang digunakan untuk menjepit benda kerja yang akan diftais.


                                                          Gbr. 6 Meja putar


Pada pemakaiannya meja putar dipasang pada meja mesin dengan menggunakan baut-baut pengikat yang dimasukkan pada lubang-lubang di bagian alas meja putar dan alur-alur T yang terdapat pada meja mesin frais. Meja putar dilengkapi dengan  roda tangan yang dapat digunakan untuk memutarkan bagian atas meja yang berbentuk bulat di mana benda kerja dijepit.

7. Peralatan Penjepit

Pada mesin frais benda kerja dapat dipegang atau dijepit dengan menggunakan ragum (catok), meja putar, atau menggunakan kepala pembagi dan kepala lepas. Namun selain itu, benda kerja dapat juga dijepit langsung pada meja mesin frais dengan menggunakan peralatan penjepit.

Ada beberapa macam peralatan penjepit benda kerja pada mesin frais, seperti: klem C, klem lurus, klem kaki, klem jari, klem lengkung, klem U, klem pegas, blok siku, blok V, klem poros universal dan lain-lain.



                                                     Gbr. 7 Jenis-jenis penjepit


Benda kerja dapat dijepit dengan menggunakan klem yang dilengkapi dengan baut T yang sesuai dengan bentuk alur-T pada meja mesin frais. Ada berbagai jenis bentuk klem yang penggunaannya disesuaikan dengan bentuk benda kerja yang akan difrais dan kebutuhan tuntutan pekerjaan.

Blok siku beserta kelengkapannya seperti klem C, dapat digunakan untuk menjepit bemda kerja yang akan difrais dalam posisi tegak.

Blok-V beserta kelengkapannya seperti klem penekan atau balok bertingkat, dapat digunakan untuk menjepit benda kerja yang berbentuk batang bulat, misalnya pada waktu mengefrais alur pasak pada poros dan semacamnya.

Untuk menjepit benda kerja yang berbentuk bulat panjang seperti poros dapat dijepit secara cepat dan mudah dengan menggunakan klem poros universal. Komponen utama klem poros universal ini terdiri dari: rahang penjepit, blok V, roda tangan dan engsel. Klem poros universal dapat dipasang baik pada mesin frais mendatar maupun mesin frais tegak.

8. Kolet

Kolet pada mesin frais merupakan peralatan pemegang alat potong yang bertangkai, seperti end mill, mata bor dan reamer.
Dilihat dari konstruksinya kolet memiliki bentuk bulat panjang dengan kepala berbentuk tirus dan mempunyai beberapa alur atau belahan pada kepala dan sebagian badannya, sehingga kolet dapat menjepit alat potong dengan kuat.


   Gbr. 8 Kolet solid, kolet pegas, mur pengunci, rumah kolet (adapter)


Kolet pada umumnya digunakan bersama-sama dengan rumah kolet dan dipasang pada spindel mesin. Pada bagian ujung rumah kolet terdapat ulir,di mana suatu mur pengunci dapat disekrupkan pada rumah kolet tersebut. Di dalam pemakaiannya alat potong yang akan dipasang dimasukkan ke dalam lubang kolet. Kemudian kolet tersebut dimasukkan ke dalam rumah kolet, lalu mur pengunci dipasang dan diputarkan dengan menggunakan kunci C (spanner wrench) sehingga alat potong akan dijepit dengan kuat oleh kolet.

9. Kepala Peluas Lubang (Offset Boring Head)

Kepala peluas lubang atau offset boring head merupakan perlatan yang digunakan untuk menjepit peluas lubang (bor). Tidak seperti pisau frais pada umumnya yang memiliki banyak mata potong, alat potong peluas lubang ini hanya mempunyai satu mata pemotong. Peluas lubang digunakan untuk memperbesar lubang dengan berbagai ukuran diameter.


                                              Gbr. 9 Kepala peluas lubang
Share:

Memahami jenis jenis sambungan paku keling

 

Paku Keling



Paku keling termasuk dalam kategori sambungan tetap. yaitu sambungan yang tidak dapat dibuka kecuali dengan merusaknya.

Di dunia industri kita mengenal adanya dua sambungan, yaitu sambungan tetap dan sambungan tidak tetap. Kali ini kita akan membahas tentang sambungan tetap yaitu sambungan paku keling atau rivet.


Bagian-Bagian Paku Keling

bagian-bagian paku keling

1. Kepala

Bagian terluar dari paku keling yang berfungsi untuk mengunci bagian yang akan dikeling.

2. Badan / Body

Bagian yang masuk ke dalam lubang benda yang akan dikeling.

3. Ekor

Bagian yang akan dikeling atau diubah bentuknya sehingga dapat menyambungkan benda kerja.


Jenis sambungan keling

1. Sambungan Kuat

Sambungan paku keling yang hanya memerlukan kekuatan saja seperti sambungan keling kerangka bangunan, jembatan, chasis mobil, dan lain-lain.

2. Sambungan Kuat dan Rapat

Sambungan paku keling yang memerlukan kekuatan dan kerapatan seperti sambungan keling ketel uap, tangki-tangki muatan tekanan tinggi, dan dinding kapal.

3. Sambungan Rapat

Sambungan paku keling yang memerlukan kerapatan seperti sambungan keling tangki-tangki zat cair dan bejana tekanan rendah.

Share:

Komponen dan Fungsi Sistem CVT pada Motor Matic

Komponen dan Fungsi Sistem CVT pada Motor Matic




komponen CVT Motor Matic Beserta Fungsinya - Sepeda motor matic adalah sepeda motor menggunakan sistem CVT (Continously Variable Transmission), Penerus daya ke roda pada sistem ini dengan penggerak v-belt yang tahan lama.

Sistem ini menghasilkan perbandingan reduksi secara otomatis sesuai dengan kecepatan dan putaran mesin,sehingga pengendara terbebas dari kehausan memindah gigi hingga lebih nyaman.

Kelebihan Sistem CVT, yaitu:
  • 1. CVT dapat memberikan perubahan kecepatan dan torsi dari mesin ke roda belakang secara otomatis
  • 2. Tanpa harus memindah gigi karena sistem ini memiliki perbandingan ratio yang sangat tepat
  • 3. Tidak terjadi hentakan pada pemindahan gigi pada mesin-mesin konventional
  • 4. Perubahan kecepatan sangat lembut dengan kemampuan mendaki yang baik 

Komponen - Komponen CVT Motor Matic Beserta Fungsinya


Komponen - Komponen CVT

1. Pulley Primer (Fixed Primary Sheeve)
Pulley primer (fixed primary sheeve) berfungsi sebagai penahan V-belt. Komponen ini tidak bergerak, berbentuk piringan. Selain berfungsi untuk memperbesar perbandingan rasio, di bagian tepi komponen ini terdapat kipas pendingin yang berfungsi sebagai pendingin ruang CVT agar V-belt tidak cepat panas dan aus.
Pulley Primer (Fixed Primary Sheeve)

2. Sliding Primary Sheeve
Sliding primary sheeve berfungsi untuk menekan v-belt dalam putaran tinggi, karna sliding sheave ini dapat bergerak kekanan ataupun ke kiri. Dinding dalam merupakan komponen pulley yang bergerak menekan CVT agar diperoleh kecepatan yang diinginkan.
Sliding Primary Sheeve

3. Spacer
Spacer berfungsi sebagai poros dinding dalam pulley agar dinding dalam dapat bergerak mulus sewaktu bergeser.
Spacer

4. Poros Primer (Primary Shaft)
Poros primer berfungsi untuk menghubungkan putaran crankshaft / krug as dari mesin ke pulley primer. Sebagai poros utama, komponen ini tersambung dengan crankshaft mesin secara tetap.Sehingga RPM mesin sama dengan RPM pada poros utama, atau RPM mesin juga sama dengan RPM pulley primer.

Roller adalah bantalan keseimbangan gaya berat yang berguna untuk menekan dinding dalam pulley primer sewaktu terjadi putaran tinggi. Prinsip kerja roller, semakin berat maka dia akan semakin cepat bergerak mendorong movable drive face pada drive pulley sehingga bisa menekan belt ke posisi terkecil. 
Roller Sentrifugal Primary

6. Slider
Slider atau tutup rumah roller berfungsi untuk menahan gerakan dinding dalam agar dapat bergeser ke arah luar sewaktu terdorong oleh roller.
Slider
7. V - Belt
V - belt Berfungsi sebagai penghubung putaran dari priary fixed sheave ke secondary vixed shave. Besarnya diameter V-belt bervariasi tergantung pabrikan motornya. Besarnya diameter V-belt biasanya diukur dari dua poros, yaitu poros crankshaft sehingga tahan terhadap gesekan dan panas.
V - Belt

8. Pulley Sekunder (Secondary fixed sheeve)
Pulley sekunder adalah komponen yang bepuar. Bagian ini terbuat dari bahan yang ringan dengan bagian permukaan yang halus agar memudahkan belt untuk bergerak.
Puli Sekunder

9. Secondary Sliding Sheeve
Secondary sliding sheeve berfungsi untuk mengatur besar kecilnya diameter pada pulley sekunder. Secondary sliding sheeve mempunyai bentuk tirus agar pergerakannya dapat mempengaruhi lebar llilitan pada V - belt.

10. Spring
Spring pengembali berfungsi untuk mengembalikan posisi pulley ke posisi awal yaitu posisi belt terluar. Prinsip kerjanya adalah semakin keras spring maka belt dapat terjaga lebih lama di kondisi paling luar dari driven pulley. Namun kesalahan kombinasi antara roller dan per CVT dapat menyebabkan keausan bahkan kerusakan pada sistem CVT. 
Spring

Beberapa masalah yang sering terjadi pada Spring CVT :
  • Spring CVT yang terlalu keras dapat membuat drive belt jauh lebih cepat aus karena belt tidak mampu menekan dan membuka driven pulley. 
  • Belt semakin lama akan terkikis karena panas dan gerakan berputar pada driven pulley.
  • Spring CVT yang terlalu keras jika dipaksakan dapat merusak clutch / kupling. 
  • Panas yang terjadi di bagian CVT akibat perputaran bagian-bagiannya dapat membuat tingkat kekerasan materi partnya memuai. 
  • Pada tingkat panas tertentu, materi parts tidak akan sanggup menahan tekanan pada tingkat tertentu pula. 
  • Akhirnya spring bukannya melentur dan menyempit ke dalam tapi justru malah bertahan pada kondisi yang masih lebar. Kopling yang sudah panas pun bisa rusak karenanya.

11. Poros Sekunder (Secondary Shaft)
Poros sekunder (Secondary Shaft) berfungsi untuk meneruskan putaran dari pulley sekunder ke powertrain dan berikutnya yaitu kopling sentrifugal.

12. Kopling Sentrifugal (Clutch Carrier)
Kopling sentrifugal (clutch carrier) atau kampas kopling ganda berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari mesin menuju roda belakang. Kampas kopling ganda yang sudah mulai aus dapat membuat tenaga yang disalurkan menjadi tidak maksimal.
Kopling sentrifugal (clutch carrier) atau kampas kopling

13. Clutch Housing
Clutch housing / rumah kopling berfungsi untuk meneruskan putaran dari v-belt dan menerima putaran dari kampas kopling yang selanjutnya di transfer ke roda belakang.

Clutch Housing

14. Torsi cam
Jika mesin membutuhkan membutuhkan torsi yang lebih atau bertemu jalan yang menanjak maka beban di roda belakang meningkat dan kecepatannya menurun. Dalam kondisi seperti ini posisi belt akan kembali seperti semula, seperti pada keadaan diam. 

Drive pulley akan membuka sehingga dudukan belt membesar, sehingga kecepatan turun saat inilah torsi cam bekerja. Torsi cam ini akan menahan pergerakan driven pulley agar tidak langsung menutup. Jadi kecepatan tidak langsung jatuh.

Torsi cam

15. Gigi Reduksi
Gigi reduksi berfungsi untuk mengurangi kecepatan putaran yang diperoleh dari CVT agar dapat melipat gandakan tenaga yang akan dikirim ke poros roda. Pada gigi reduksi jenis dari roda gigi yang digunakan adalah jenis roda gigi helical yang bentuknya miring terhadap poros.
Gigi Reduksi

Share:

Cari Blog Ini

Belajarjarakjjauh.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.